Haji Plus

Umroh Tamattu’ : Kombinasi Ibadah Haji dan Umroh dalam Satu Perjalanan

Hallo, Sahabat Dinar, seperti yang Sahabat ketahui bahwa ibadah haji dan umroh merupakan bagian penting dari rukun Islam yang kelima. Bagi umat Islam yang mampu, haji adalah kewajiban yang harus ditunaikan setidaknya sekali seumur hidup. Namun, haji juga memiliki hubungan erat dengan umroh, sebuah ibadah yang juga dilaksanakan di Tanah Suci Makkah. Salah satu bentuk kombinasi antara ibadah haji dan umroh adalah umroh tamattu’ atau haji tamattu’, di mana seorang Muslim dapat melakukan umroh terlebih dahulu, kemudian menyempurnakannya dengan ibadah haji dalam satu musim yang sama.

Haji tamattu’ merupakan salah satu dari tiga jenis haji yang dapat dipilih oleh jamaah haji, selain haji ifrad dan haji qiran. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang haji tamattu’, bagaimana pelaksanaannya, keutamaan, serta tips praktis bagi mereka yang ingin menunaikan ibadah haji dengan jenis ini. Melalui pemahaman yang lebih baik, diharapkan umat Islam yang berniat untuk berhaji dapat mempersiapkan diri dengan lebih matang.

 

Pengertian Umroh Tamattu’ dan Haji Tamattu’

Umroh tamattu’ adalah bagian dari haji tamattu’, yaitu pelaksanaan umroh terlebih dahulu sebelum memasuki ritual-ritual haji. Dalam haji tamattu’, seorang jamaah melakukan ibadah umroh di awal kedatangannya di Makkah, dan setelah itu ia bertahallul (keluar dari kondisi ihram) dan melanjutkan kehidupan sehari-hari. Kemudian, ketika hari-hari haji tiba, jamaah kembali melakukan ihram dari Makkah untuk menunaikan ibadah haji.

Secara harfiah, tamattu’ berarti “menikmati” atau “bersenang-senang.” Dalam konteks haji, ini merujuk pada jeda atau waktu istirahat yang dapat dinikmati jamaah setelah menyelesaikan umroh dan sebelum memulai ritual haji. Jenis haji ini memungkinkan jamaah untuk tidak berada dalam keadaan ihram secara terus menerus, sehingga memberikan kelonggaran bagi mereka untuk beristirahat dan mempersiapkan diri sebelum memulai rangkaian ibadah haji.

 

Tata Cara Pelaksanaan Haji Tamattu’

Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan haji tamattu’, yang dimulai dengan umroh dan diakhiri dengan ritual haji:

  1. Niat Ihram untuk Umroh

Jamaah yang memilih haji tamattu’ memulai perjalanan mereka dengan niat ihram untuk umroh. Niat ini harus diucapkan dari miqat, yaitu tempat yang telah ditentukan untuk memulai ihram bagi jamaah haji. Beberapa miqat yang sering digunakan oleh jamaah Indonesia antara lain Yalamlam atau Bir Ali (untuk jamaah yang datang dari Madinah).

Setelah niat ihram diucapkan, jamaah masuk ke dalam kondisi ihram, di mana mereka harus menjaga diri dari larangan-larangan ihram, seperti memotong rambut, memakai wangi-wangian, atau melakukan hubungan suami-istri.

  1. Tawaf di Ka’bah

Setibanya di Makkah, jamaah langsung melaksanakan tawaf di sekitar Ka’bah sebanyak tujuh putaran. Tawaf ini dikenal sebagai *tawaf umroh* dan merupakan rukun pertama dari umroh. Tawaf dilakukan dengan khusyuk sambil berdoa atau berdzikir.

  1. Sa’i antara Bukit Safa dan Marwah

Setelah menyelesaikan tawaf, jamaah melanjutkan dengan *sa’i*, yaitu berjalan bolak-balik antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i ini dilakukan sebagai bentuk meneladani perjuangan Siti Hajar yang berlari-lari mencari air untuk anaknya, Ismail.

  1. Tahallul

Setelah sa’i, jamaah melakukan *tahallul*, yaitu mencukur atau memotong sebagian rambut kepala. Bagi laki-laki, mencukur seluruh rambut lebih diutamakan, sementara bagi perempuan, cukup memotong ujung rambutnya saja. Dengan tahallul, jamaah keluar dari kondisi ihram dan bisa kembali melakukan aktivitas sehari-hari tanpa terikat larangan ihram.

  1. Menunggu hingga Hari Haji

Setelah menyelesaikan umroh, jamaah berada dalam masa tamattu’, di mana mereka bebas dari kondisi ihram. Mereka dapat melakukan aktivitas harian di Makkah sambil menunggu datangnya hari-hari haji. Biasanya, masa ini berlangsung hingga tanggal 8 Dzulhijjah, ketika ritual haji dimulai.

  1. Ihram untuk Haji pada 8 Dzulhijjah (Yaumul Tarwiyah)

Pada tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah kembali mengenakan pakaian ihram dan berniat untuk melaksanakan haji. Niat ihram kali ini khusus untuk ibadah haji, dan jamaah harus menjaga diri dari larangan-larangan ihram hingga mereka menyelesaikan seluruh rangkaian haji.

  1. Pelaksanaan Rukun Haji

Setelah berniat haji, jamaah mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji, yang meliputi:

  • Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.

  • Bermalam di Muzdalifah setelah wukuf.

  • Melontar jumrah di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah.

  • Tawaf Ifadah dan sa’i haji.

  • Bermalam di Mina selama hari-hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).

  • Tawaf Wada’ sebagai penutup ibadah haji.

Dengan selesainya semua rangkaian haji ini, jamaah telah menyelesaikan haji tamattu’ yang dimulai dengan umroh.

 

Keutamaan Haji Tamattu’

Haji tamattu’ memiliki beberapa keutamaan yang membuatnya populer di kalangan jamaah haji, terutama mereka yang berasal dari luar Arab Saudi. Berikut beberapa keutamaan dari haji tamattu’:

  1. Memudahkan Pelaksanaan Ibadah

Salah satu alasan utama banyak jamaah memilih haji tamattu’ adalah kemudahannya. Dengan memisahkan umroh dan haji dalam dua waktu yang berbeda, jamaah memiliki waktu untuk beristirahat dan mempersiapkan diri sebelum melaksanakan rangkaian ibadah haji yang lebih berat. Ini memberikan kelonggaran dan kemudahan, terutama bagi jamaah yang datang dari jauh dan memerlukan waktu adaptasi.

  1. Pahala Umroh dan Haji

Dalam haji tamattu’, jamaah mendapatkan pahala dari dua ibadah besar sekaligus, yaitu umroh dan haji. Ini merupakan bentuk ibadah yang sangat dianjurkan bagi mereka yang mampu, karena selain melaksanakan haji, jamaah juga mendapatkan keutamaan dari umroh yang dilakukan sebelumnya.

  1. Rangkaian Ibadah yang Lebih Khusyuk

Dengan adanya jeda waktu antara umroh dan haji, jamaah memiliki kesempatan untuk beristirahat dan memulihkan tenaga. Hal ini membantu mereka untuk melaksanakan ibadah haji dengan lebih khusyuk dan fokus. Jamaah tidak perlu khawatir tentang kelelahan karena harus berada dalam kondisi ihram sepanjang waktu, seperti pada haji ifrad.

 

Perbedaan Haji Tamattu’, Ifrad, dan Qiran

Untuk memahami lebih jelas tentang haji tamattu’, penting juga untuk mengetahui perbedaan antara haji tamattu’ dengan jenis haji lainnya, yaitu haji ifrad dan haji qiran.

  • Haji Tamattu’: Melaksanakan umroh terlebih dahulu sebelum haji, dengan tahallul setelah umroh dan ihram kembali untuk haji. Ini adalah bentuk haji yang paling banyak dipilih oleh jamaah dari luar Arab Saudi.

  • Haji Ifrad: Jamaah langsung berniat haji tanpa melakukan umroh terlebih dahulu. Dalam haji ifrad, tidak ada tahallul hingga seluruh rangkaian haji selesai.

  • Haji Qiran: Jamaah berniat untuk melaksanakan umroh dan haji secara bersamaan. Dalam haji qiran, jamaah tidak bertahallul setelah umroh dan tetap dalam kondisi ihram hingga semua rangkaian ibadah haji selesai.

Tips Praktis untuk Melaksanakan Haji Tamattu’

Bagi jamaah yang memilih haji tamattu’, berikut beberapa tips praktis yang dapat membantu kelancaran pelaksanaan ibadah:

  1. Persiapkan Fisik dengan Baik: Haji tamattu’ melibatkan dua rangkaian ibadah, yaitu umroh dan haji. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kondisi fisik agar tetap prima, terutama saat masa menunggu antara umroh dan haji.

  2. Manfaatkan Waktu untuk Ibadah Tambahan: Selama masa tamattu’, jamaah memiliki kesempatan untuk memperbanyak ibadah seperti sholat di Masjidil Haram, berdoa, dan membaca Al-Quran.

  3. Siapkan Pakaian Ihram Ganda: Jamaah akan mengenakan ihram dua kali, sehingga disarankan untuk membawa lebih dari satu set pakaian ihram agar lebih nyaman.

Jadi seperti itu ya Sahabat Dinar, Haji tamattu’ adalah salah satu bentuk ibadah haji yang memberikan kemudahan bagi jamaah, terutama mereka yang berasal dari luar Arab seperti Dinar dan Sahabat. Semoga Dinar dan Sahabat bisa melakukan ibadah mulia ini bersama-sama yaa, aamiin.

Dinar Umrah menggunakan system dari Super System Tehnology yang memungkinkan siapa saja yang merasa belum memungkinkan untuk Umrah dan Haji menjadi mungkin.

Haji Plus