
Umrah dalam Islam: Sejarah, Definisi, dan Keutamaannya
Assalamualaikum Sahabat Dinar! Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengupas tuntas salah satu ibadah yang memiliki nilai spiritual yang tinggi dalam Islam, yaitu Umrah. Meski tidak wajib seperti haji, Umrah tetap menjadi ibadah yang sangat dianjurkan, menawarkan berbagai keutamaan dan pahala yang luar biasa bagi setiap Muslim yang melaksanakannya dengan penuh keikhlasan dan ketundukan kepada Allah.
Artikel ini akan membahas tiga hal utama mengenai Umrah dalam islam: sejarahnya, definisinya, dan keutamaannya. Semoga Sahabat Dinar termotivasi untuk lebih memahami serta melaksanakan ibadah ini sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Sejarah Umrah dalam Islam
Sejarah ibadah Umrah tidak dapat dipisahkan dari kisah Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar, dan Nabi Ismail AS. Dalam Islam, kisah ini menjadi fondasi awal dari ritual Umrah, terutama peristiwa di mana Siti Hajar berusaha mencari air untuk putranya, Nabi Ismail. Saat ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim di lembah gersang Makkah, Siti Hajar berlari-lari bolak-balik antara dua bukit, Safa dan Marwah, dengan harapan menemukan air. Atas kehendak Allah, air zamzam kemudian memancar dari tanah sebagai mukjizat bagi mereka.
Kisah ini menginspirasi ritual sa’i dalam Umrah, yaitu berjalan atau berlari kecil sebanyak tujuh kali antara Safa dan Marwah. Selain itu, baitullah yang berada di pusat kota Makkah yaitu Masjidil Haram juga memiliki peran penting dalam sejarah Umrah. Dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS, Ka’bah adalah simbol pengabdian umat Islam kepada Allah, menjadi titik fokus setiap Muslim yang melaksanakan Umrah dan Haji hingga sekarang.
Definisi Umrah dalam Islam
Secara bahasa, Umrah berasal dari kata “i’timaar” yang berarti ziarah atau kunjungan. Dalam konteks ibadah, Umrah adalah perjalanan spiritual menuju Baitullah (Ka’bah) untuk melaksanakan serangkaian ritual ibadah yang meliputi tawaf, sa’i, dan diakhiri dengan tahallul, atau pemotongan sebagian rambut sebagai tanda berakhirnya ibadah Umrah.
Umrah berbeda dengan Haji dalam beberapa hal. Haji adalah kewajiban bagi Muslim yang mampu secara fisik dan finansial, serta hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu di bulan Dzulhijjah. Sedangkan Umrah bisa dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari tertentu ketika ibadah Haji berlangsung. Meski tidak wajib, Umrah memiliki nilai spiritual yang tinggi dan sering kali disebut sebagai sarana untuk membersihkan diri dari dosa serta mendekatkan diri kepada Allah.
Rukun dan Tata Cara Umrah
Agar Umrah sah menurut syariat Islam, ada beberapa tahapan atau rukun yang harus dipenuhi oleh jamaah, yaitu:
Niat dan Ihram: Sebelum memasuki area Tanah Haram, jamaah harus berniat untuk melaksanakan Umrah di miqat (tempat tertentu) dan mengenakan pakaian ihram. Ihram merupakan lambang kesederhanaan dan kesetaraan di hadapan Allah. Pakaian / baju ihram terdiri dari dua kain tanpa jahitan untuk laki-laki, sementara untuk wanita menggunakan pakaian yang menutupi seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Tawaf: Setelah sampai nya di Masjidil Haram, umat islam melaksanakan tawaf, yaitu mengelilingi baitullah / Ka’bah sebanyak tujuh kali. Tawaf adalah lambang penghambaan kepada Allah, di mana setiap putaran mendekatkan jamaah kepada Sang Pencipta.
Sa’i: Setelah tawaf, jamaah umrah melanjutkan dengan sa’i, sa’I merupakan berjalan antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Ritual ini mengenang ketabahan Siti Hajar dalam usahanya mencari air, yang mengajarkan pentingnya kesabaran dan keyakinan penuh kepada Allah.
Tahallul: Sebagai tanda selesainya ibadah Umrah, jamaah melakukan tahallul, yaitu mencukur atau memotong sebagian rambut. Tahallul melambangkan penyucian diri dan kembalinya jamaah ke kondisi fitrah.
Dengan menyelesaikan rangkaian ibadah ini, Umrah pun dianggap sah dan jamaah kembali bebas dari larangan-larangan dalam ihram.
Keutamaan Umrah dalam Islam
Umrah memiliki banyak keutamaan yang menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakannya. Berikut beberapa keutamaannya:
Penghapus Dosa: Umrah memberikan kesempatan untuk menghapus dosa-dosa kecil yang telah dilakukan. Dalam hadis disebutkan bahwa antara satu Umrah dengan Umrah lainnya, dosa-dosa kecil yang terjadi di antara keduanya akan diampuni oleh Allah. Ini adalah salah satu keutamaan terbesar bagi mereka yang berkesempatan melaksanakannya.
Pahala yang Besar: walaupun tidak wajib, Umrah memiliki pahala yang sangat amat besar di sisi sang pencipta yaitu Allah SWT. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa orang-orang yang melaksanakan Umrah adalah tamu Allah, dan segala doa serta permohonan ampun mereka akan diterima oleh-Nya.
Mendapat Berkah dalam Hidup: Selain penghapusan dosa, banyak yang percaya bahwa Umrah mampu mendatangkan berkah dalam kehidupan sehari-hari. Banyak jamaah yang merasakan kemudahan rezeki, kesehatan, dan kedamaian hati setelah melaksanakan ibadah Umrah.
Doa yang Mustajab: Selama berada di Tanah Suci, setiap doa yang dipanjatkan dianggap memiliki peluang besar untuk dikabulkan. Oleh karena itu, jamaah disarankan untuk memperbanyak doa saat melaksanakan Umrah, baik untuk diri sendiri maupun keluarga dan kerabat.
Bekal untuk Akhirat: Seperti halnya ibadah lain, Umrah juga menjadi bekal untuk kehidupan setelah mati. Setiap langkah yang diambil dalam melaksanakan Umrah dihitung sebagai amal saleh yang akan mendapatkan balasan pahala di akhirat.
Persiapan Spiritual Sebelum Umrah
Agar Umrah dapat dilaksanakan dengan maksimal dan mendatangkan keutamaan yang dijanjikan, penting bagi setiap jamaah untuk mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun mental. Berikut beberapa persiapan yang dianjurkan:
Niat yang Tulus: Niat adalah pondasi utama dalam setiap ibadah. Pastikan niat melaksanakan Umrah benar-benar untuk mencari ridha Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Memperbanyak Ibadah: Menjaga keistiqamahan dalam beribadah sebelum berangkat ke Tanah Suci dapat mempersiapkan hati dan pikiran agar lebih fokus dan khusyuk dalam menjalankan Umrah.
Memohon Maaf dan Memaafkan: Sebelum berangkat, sebaiknya meminta maaf kepada orang lain atas segala kesalahan yang pernah dilakukan serta memaafkan kesalahan orang lain. Hal ini akan membantu membersihkan hati sebelum beribadah.
Penutup
Demikian, Sahabat Dinar, pembahasan tentang Umrah dalam Islam, dari sejarah, definisi, hingga keutamaannya. Umrah bukan hanya sebuah perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam, yang membawa seseorang lebih dekat kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan Umrah, kita tidak hanya mendapatkan penghapusan dosa dan keberkahan dalam hidup, tetapi juga memperkuat hubungan kita dengan Sang Pencipta.
Semoga Allah SWT memberikan kita kesempatan untuk melaksanakan Umrah dan meraih keutamaan-keutamaannya. Aamiin ya Rabbal Alamin.
Dinar Umrah menggunakan system dari Super System Tehnology yang memungkinkan siapa saja yang merasa belum memungkinkan untuk Umrah dan Haji menjadi mungkin.
