Biaya Haji Reguler dan Haji Plus

Umrah Tamattu’, Ifrad, dan Qiran : Apa Bedanya dan Kapan Dilaksanakan?

Hallo, Sahabat Dinar, Ibadah umrah dan haji adalah dua ibadah yang sangat diidamkan oleh umat Muslim di seluruh dunia, setuju ya Sahabat? Sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT, keduanya memiliki kedudukan yang istimewa dalam ajaran Islam. Meskipun umrah merupakan ibadah yang tidak wajib seperti haji, tetapi ia tetap memiliki nilai yang tinggi dan sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh Muslim yang mampu. Bagi mereka yang menunaikan ibadah haji, umrah bisa menjadi bagian integral dari rangkaian ibadah haji. 

Namun, yang sering menjadi pertanyaan adalah, apa bedanya jenis umrah Tamattu’, Ifrad, dan Qiran? Kapan dan dalam kondisi apa masing-masing jenis umrah ini dilakukan? Melalui artikel ini Dinar akan menjelaskan secara mendalam tentang perbedaan antara umrah Tamattu’, Ifrad, dan Qiran, serta kapan masing-masing dilaksanakan. Pemahaman ini penting agar umat Islam, khususnya Sahabat Dinar dapat menjalankan ibadah mereka dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan aturan syariat.

 

Pengertian Umrah dan Haji

Sebelum membahas lebih jauh mengenai jenis-jenis umrah yang terkait dengan ibadah haji, kita perlu memahami apa yang dimaksud dengan umrah dan haji itu sendiri. Umrah adalah ibadah sunah yang bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, yang terdiri dari beberapa rukun, yaitu ihram (niat), tawaf (mengelilingi Ka’bah), sa’i (berlari kecil antara bukit Safa dan Marwah), serta tahallul (mencukur rambut sebagai simbol selesainya ibadah).

Sementara itu, haji adalah ibadah wajib bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik, mental, dan finansial, dan hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu dalam setahun, yaitu pada bulan Dzulhijjah. Haji memiliki rukun-rukun yang lebih kompleks dan termasuk dalam salah satu dari lima rukun Islam.

Dalam pelaksanaan ibadah haji, ada tiga cara atau jenis yang bisa dipilih oleh jamaah: *Tamattu’, **Ifrad, dan **Qiran*. Setiap jenis ini berbeda dalam tata cara dan niat, serta berpengaruh pada bagaimana umrah dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian ibadah haji.

 

A. Umrah Tamattu’

Umrah Tamattu’ adalah jenis umrah yang paling banyak dipilih oleh jamaah yang menunaikan ibadah haji. Kata *Tamattu’* sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti “bersenang-senang” atau “menikmati,” karena dalam ibadah ini, jamaah dapat menikmati kebebasan dari ihram setelah melaksanakan umrah, sebelum kemudian melakukan ihram kembali untuk melaksanakan haji.

Tata Cara Umrah Tamattu’:

  1. Ihram untuk Umrah: Jamaah melakukan ihram dari miqat yang telah ditentukan, sambil melafalkan niat umrah. Dalam kondisi ini, jamaah harus mematuhi semua larangan ihram.

  2. Tawaf: Setelah tiba di Masjidil Haram, jamaah melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.

  3. Sa’i: Setelah tawaf, jamaah bergerak ke antara bukit Safa dan Marwah untuk melakukan sa’i tujuh kali.

  4. Tahallul: Setelah sa’i, jamaah melakukan tahallul dengan mencukur rambut sebagai tanda selesainya umrah. Setelah itu, jamaah bisa melepaskan pakaian ihram dan kembali ke kondisi normal.

  5. Ihram untuk Haji: Ketika tanggal 8 Dzulhijjah tiba, jamaah kembali melakukan ihram dari tempat tinggal mereka di Makkah untuk melaksanakan ibadah haji.

Kapan dilaksanakan? Umrah Tamattu’ biasanya dilakukan oleh jamaah yang tiba di Makkah sebelum tanggal 8 Dzulhijjah, yaitu sebelum dimulainya ibadah haji. Setelah melaksanakan umrah, jamaah bebas dari ihram sampai hari dimulainya ibadah haji.

Keutamaan Umrah Tamattu’ adalah memberikan waktu bagi jamaah untuk menikmati hidup normal selama beberapa hari setelah melaksanakan umrah, sebelum kembali ke ihram untuk haji. Ini memberikan jeda yang lebih ringan dan nyaman bagi jamaah, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa berada dalam kondisi ihram dalam jangka waktu lama.

 

B. Umrah Ifrad

Ifrad berarti “membedakan” atau “memisahkan.” Haji Ifrad adalah jenis haji di mana jamaah hanya berniat melaksanakan haji tanpa menggabungkannya dengan umrah. Jamaah yang melaksanakan haji Ifrad bisa menunaikan umrah setelah menyelesaikan ibadah hajinya, namun umrah tersebut tidak dilakukan secara bersamaan atau dalam satu rangkaian dengan haji.

Tata Cara Umrah Ifrad:

  1. Ihram untuk Haji: Jamaah melakukan ihram dari miqat dengan niat untuk melaksanakan haji saja, tanpa umrah.

  2. Pelaksanaan Haji: Jamaah melaksanakan semua rukun haji yang terdiri dari wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, tawaf Ifadah, sa’i, dan tahallul.

  3. Ihram untuk Umrah: Setelah selesai menunaikan haji, jamaah dapat melaksanakan umrah. Jamaah kembali melakukan ihram, tawaf, sa’i, dan tahallul, tetapi umrah ini dilakukan setelah semua rukun haji selesai.

Kapan dilaksanakan? Umrah Ifrad dilakukan setelah selesai melaksanakan ibadah haji, sehingga jamaah tidak menggabungkan umrah dan haji dalam satu perjalanan. Jamaah yang memilih haji Ifrad biasanya adalah mereka yang ingin memfokuskan ibadah pada haji terlebih dahulu, dan umrah dilakukan sebagai tambahan setelah haji selesai.

Keutamaan Umrah Ifrad adalah memberikan fokus yang lebih besar pada ibadah haji itu sendiri, karena jamaah tidak disibukkan dengan pelaksanaan umrah sebelum hajinya. Umrah dilaksanakan sebagai bentuk penyempurnaan ibadah setelah haji selesai.

 

C. Umrah Qiran

Haji Qiran adalah jenis haji yang menggabungkan umrah dan haji dalam satu rangkaian ibadah dengan satu niat. Jamaah yang melaksanakan haji Qiran berniat untuk melaksanakan umrah dan haji secara bersamaan, tanpa melepaskan ihram di antara keduanya.

Tata Cara Umrah Qiran:

  1. Ihram untuk Umrah dan Haji: Jamaah melakukan ihram dari miqat dengan niat untuk melaksanakan umrah dan haji sekaligus.

  2. Tawaf: Setelah tiba di Makkah, jamaah melakukan tawaf untuk umrah.

  3. Sa’i: Jamaah kemudian melakukan sa’i untuk umrah.

  4. Pelaksanaan Haji: Jamaah tetap dalam keadaan ihram setelah menyelesaikan tawaf dan sa’i untuk umrah, lalu melanjutkan semua rukun haji seperti wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, tawaf Ifadah, dan tahallul.

  5. Tahallul: Jamaah baru melakukan tahallul setelah menyelesaikan semua rukun haji, sehingga selama proses umrah hingga haji, jamaah tetap dalam keadaan ihram.

Kapan dilaksanakan? Umrah Qiran dilakukan bersamaan dengan ibadah haji, dimulai dengan ihram untuk keduanya sekaligus. Jamaah yang melaksanakan haji Qiran tidak melepaskan ihram setelah umrah, sehingga mereka berada dalam kondisi ihram dari awal hingga akhir rangkaian ibadah haji.

Keutamaan Umrah Qiran adalah ibadah yang lebih intensif karena jamaah tidak melepaskan ihram hingga seluruh rangkaian umrah dan haji selesai. Namun, jenis ibadah ini membutuhkan fisik dan mental yang lebih kuat karena jamaah harus berada dalam keadaan ihram dalam jangka waktu yang lama.

 

Kesimpulan

Ketiga jenis umrah—Tamattu’, Ifrad, dan Qiran—memiliki perbedaan dalam hal niat, waktu pelaksanaan, dan aturan ihram ya Sahabat. Umrah Tamattu’ memberikan fleksibilitas dengan jeda antara umrah dan haji, sementara Umrah Ifrad menekankan pada pelaksanaan haji terlebih dahulu, dan Umrah Qiran menggabungkan keduanya dalam satu rangkaian ibadah. Setiap jamaah bisa memilih jenis ibadah yang paling sesuai dengan kondisi fisik, mental, dan situasi mereka. Pemahaman yang baik tentang perbedaan antara Tamattu’, Ifrad, dan Qiran akan membantu jamaah menjalankan ibadah Dinar dan Sahabat dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Dinar Umrah menggunakan system dari Super System Tehnology yang memungkinkan siapa saja yang merasa belum memungkinkan untuk Umrah dan Haji menjadi mungkin.

Biaya Haji Reguler dan Haji Plus