Biaya Haji Reguler dan Haji Plus

Syarat dan Rukun Umroh yang Harus Diketahui Jamaah Sebelum Beribadah

Hallo Sahabat Dinar, apakah Sahabat sudah memahami syarat dan rukun umroh yang harus Sahabat lakukan saat di Tanah Suci? Umroh merupakan salah satu ibadah penting dalam agama Islam yang memungkinkan umat Muslim berkunjung ke Tanah Suci Mekah untuk melaksanakan serangkaian ritual suci. Meskipun sering disebut sebagai “haji kecil”, umroh memiliki keutamaan tersendiri dan bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, tidak seperti haji yang terbatas pada bulan Dzulhijjah. Sebelum melaksanakan umroh, ada beberapa syarat dan rukun umroh yang harus diketahui jamaah ya Sahabat agar ibadah tersebut sah dan diterima oleh Allah SWT. Dalam artikel ini, Dinar akan membahas secara lengkap syarat-syarat umroh serta rukun umroh yang wajib dipenuhi, sehingga jamaah dapat menjalankan ibadah dengan baik dan benar.

 

Syarat Umroh yang Harus Dipenuhi

Sebelum melakukan ibadah umroh, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh setiap jamaah ya Sahabat. Syarat-syarat ini berkaitan dengan kesiapan fisik, finansial, serta aspek hukum yang memungkinkan seseorang untuk melaksanakan umroh. Berikut diketahui beberapa syarat umroh yang penting:

1. Beragama Islam

Syarat pertama dan paling dasar adalah bahwa umroh hanya bisa dilakukan oleh mereka yang beragama Islam. Ibadah ini adalah bagian dari rukun Islam, sehingga tidak berlaku bagi orang yang tidak beragama Islam.

2. Sudah Baligh dan Berakal

Jamaah umroh harus sudah baligh, yaitu mencapai usia dewasa menurut Islam, dan berakal sehat. Artinya, anak-anak yang belum mencapai usia baligh serta orang-orang yang mengalami gangguan mental tidak diwajibkan untuk melaksanakan umroh. Namun, anak-anak yang belum baligh tetap diperbolehkan ikut melaksanakan umroh dengan orang tua atau wali mereka, meskipun tidak dianggap sebagai kewajiban.

3. Memiliki kemampuan secara Fisik dan Finansial

Salah satu syarat penting dalam umroh adalah kemampuan fisik dan finansial. Jamaah harus memiliki kesehatan yang cukup untuk menjalani serangkaian ritual umroh yang melibatkan perjalanan, thawaf, sa’i, dan aktivitas fisik lainnya. Selain itu, jamaah juga harus mampu secara finansial, baik untuk biaya perjalanan, penginapan, maupun kebutuhan lainnya selama berada di Tanah Suci. Bagi orang yang tidak mampu secara finansial atau fisik, mereka tidak diwajibkan melaksanakan umroh.

4. Adanya Mahram bagi Wanita

Bagi jamaah wanita, syarat lain yang harus dipenuhi adalah adanya mahram. Mahram adalah pria yang memiliki hubungan keluarga dekat seperti suami, ayah, saudara laki-laki, atau anak laki-laki. Mahram diperlukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wanita selama perjalanan umroh. Meski begitu, dalam kondisi tertentu, beberapa ulama memperbolehkan wanita melakukan umroh tanpa mahram jika mereka berangkat dengan rombongan yang aman dan diselenggarakan.

5. Memiliki Dokumen yang Sah

Jamaah juga diwajibkan memiliki dokumen yang sah seperti paspor, visa umroh, dan dokumen perjalanan lainnya. Hal ini penting karena umroh melibatkan perjalanan internasional ke Arab Saudi, dan negara tersebut memiliki aturan ketat mengenai izin masuk bagi para jamaah umroh.

 

Rukun Umroh: Langkah-Langkah yang Wajib Dilaksanakan

Selain syarat-syarat yang harus dipenuhi, ada pula rukun umroh yang merupakan langkah-langkah wajib yang harus dijalankan oleh jamaah. Rukun umroh adalah bagian esensial dari ibadah umroh yang, jika tidak dilaksanakan, maka ibadah umroh dianggap tidak sah. Berikut adalah rukun-rukun umroh yang harus dipahami:

1. Ihram

2. Thawaf

3. Sa’i

4. Tahalul

5. Tertib

 

Mari kita bahas masing-masing rukun tersebut secara mendalam:

1. Ihram: Memulai Niat Umroh

Rukun pertama dalam ibadah umroh adalah ihram, yang bukan hanya sekedar mengenakan pakaian ihram, namun juga memasuki niat umroh. Ihram dimulai dengan niat dan mengenakan pakaian ihram di miqat, yaitu batas geografis yang telah ditentukan. Ihram menandai dimulainya ibadah umroh, dan setelah berniat, jamaah harus mematuhi larangan-larangan ihram seperti tidak boleh memotong rambut, tidak memakai wangi-wangian, dan lain-lain.

Tata cara ihram:

  • Niat: Ihram dimulai dengan niat umroh yang diucapkan secara lisan atau dalam hati. Niat ini harus dilakukan sebelum melewati miqat.

  • Pakaian Ihram: Laki-laki mengenakan dua kain putih tanpa jahitan, sementara wanita mengenakan pakaian yang menutup aurat sesuai syariat.

  • Larangan Ihram: Jamaah harus menjaga diri dari beberapa larangan seperti mencukur rambut, memotong kuku, menggunakan wangi-wangian, berhubungan suami istri, dan berburu.

Ihram adalah simbol dari niat suci untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memasuki keadaan spiritual yang murni.

 

2. Thawaf : Mengelilingi Ka’bah

Rukun umroh berikutnya adalah thawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan arah berlawanan dengan jarum jam. Thawaf dimulai dari Hajar Aswad dan setiap kali melewatinya, jamaah disunnahkan untuk mengucapkan “Bismillah Allahu Akbar” sambil mengubah tangan.

Tata cara thawaf:

  • Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali: Jamaah harus menyelesaikan tujuh kali putaran mengelilingi Ka’bah.

  • Permulaan dari Hajar Aswad: Jamaah boleh menyentuh atau sinkronisasi tangan ke arah Hajar Aswad sambil mengucapkan takbir.

  • Berdoa dan Berdzikir: Selama thawaf, jamaah dianjurkan untuk memperbanyak doa, dzikir, atau membaca shalawat.

Thawaf adalah simbol dari penghambaan umat manusia kepada Allah, di mana setiap putaran mengingatkan kita akan keberadaan Allah sebagai pusat kehidupan kita.

 

3. Sa’i: Berlari-lari Kecil Antara Shafa dan Marwah

Setelah thawaf, jamaah melanjutkan dengan rukun berikutnya yaitu sa’i, yaitu lari-lari kecil antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i mengingatkan kita pada perjuangan Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang berlari-lari mencari udara untuk anaknya, Nabi Ismail.

Tata cara berlayar:

  • Dimulai dari Shafa: Jamaah memulai sa’i dari Bukit Shafa dengan menghadap ke arah Ka’bah dan mengucapkan doa.

  • Berjalan hingga Marwah: Jamaah berjalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali bolak-balik.

Sa’i melambangkan usaha manusia dalam mencari pertolongan dari Allah, yang juga mengajarkan kita pentingnya kesabaran dan keteguhan.

 

4. Tahallul: Mencukur atau Memotong Rambut

Setelah selesai sa’i, jamaah melanjutkan dengan tahallul, yaitu mencukur atau memotong sebagian rambut sebagai tanda bahwa jamaah telah menyelesaikan umroh dan keluar dari ihram. Bagi jamaah laki-laki, disunnahkan mencukur habis rambut, sedangkan bagi jamaah wanita cukup memotong sedikit ujung rambut.

Tata cara tahallu:

  • Laki-laki disunnahkan untuk mencukur habis rambutnya (tahallul qashr).

  • Wanita hanya memotong sedikit ujung rambutnya.

Tahallul adalah simbol dari kesucian dan penyucian diri setelah menyelesaikan ibadah.

 

5. Tertib : Melaksanakan Rukun Umroh Secara Berurutan

Rukun terakhir adalah tertib, yaitu melaksanakan semua rukun umroh secara berurutan tanpa ada yang terlewat. Jamaah harus mengikuti urutan mulai dari ihram hingga tahallul secara tertib. Jika urutan ini tidak dipatuhi, maka ibadah umroh dianggap tidak sah.

 

Perbedaan Rukun dan Wajib Umroh

Perlu diketahui bahwa rukun umroh adalah ritual yang wajib dilakukan agar umroh sah, sedangkan wajib umroh adalah hal-hal yang jika tidak dilakukan, ibadah umroh tetap sah tetapi harus membayar dam (denda). Salah satu wajib umroh adalah melaksanakan ihram dari miqat.

 

Kesimpulan

Memahami syarat dan rukun umroh adalah hal penting bagi setiap jamaah yang ingin menjalankan ibadah ini dengan sempurna. Syarat-syarat umroh seperti memiliki mahram bagi wanita dan kemampuan fisik serta finansial, serta rukun umroh yang meliputi ihram, thawaf, sa’i, tahallul, dan tertib harus diperhatikan dengan baik. Dengan memahami dan melaksanakan semua ketentuan ini, diharapkan ibadah umroh yang Sahabat Dinar jalankan akan diterima dan mendatangkan pahala serta keberkahan dari Allah SWT.

Dinar Umrah menggunakan sistem dari Super System Tehnology yang memungkinkan siapa saja yang merasa belum memungkinkan untuk Umrah dan Haji menjadi mungkin.

Biaya Haji Reguler dan Haji Plus